Bola.net – Carlo Ancelotti kembali menjadi sorotan usai hasil buruk Real Madrid di Liga Champions. Posisi pelatih asal Italia itu kini mulai dipertanyakan oleh manajemen klub.

Real Madrid tersingkir di perempat final Liga Champions setelah dikalahkan Arsenal. Di La Liga, mereka juga tertinggal empat poin dari Barcelona.

Meski begitu, mantan pelatih legendaris Arrigo Sacchi meminta klub tak buru-buru mengambil keputusan. Ia menilai Ancelotti masih pantas dipertahankan.

Menurut Sacchi, hasil negatif belum cukup jadi alasan untuk memecat Ancelotti. Ia mengingatkan kualitas dan pengalaman pelatih yang sudah kenyang gelar itu.

Harus Pikir Ulang Masa Depan Ancelotti

Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti. (c) AP Photo/Frank Augstein

Sacchi menyarankan Real Madrid berpikir matang sebelum membuat keputusan besar. Ia bahkan menyebut klub harus berpikir dua atau tiga kali sebelum melepas Ancelotti.

“Apa yang membuat saya sedih, meskipun ini bagian dari sepak bola, adalah semua orang mengkritik Carletto karena tersingkir dari Liga Champions dan menyalahkannya atas kegagalan itu,” kata Sacchi kepada Gazzetta dello Sport.

“Apakah orang-orang ini tahu siapa Ancelotti sebenarnya? Apakah mereka tahu apa saja yang sudah ia menangkan? Saya menganggapnya sebagai maestro sejati dalam permainan ini, bukan hanya karena trofinya, tapi juga karena kualitas kemanusiaannya.

“Real Madrid seharusnya berpikir bukan sekali, tapi dua atau tiga kali sebelum melepas seseorang seperti Carletto.”

Kritik untuk Perez dan Situasi di Madrid

Selebrasi penyerang Real Madrid, Kylian Mbappe setelah membobol gawang Leganes di lanjutan La Liga 2024/2025. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Sacchi juga menyinggung kondisi skuat Real Madrid musim ini. Ia menyebut cedera dan kekurangan bek alami sangat memengaruhi performa tim.

“Kalau kita lihat skuadnya musim ini, dia mengalami banyak cedera, dan terpaksa memainkan banyak pertandingan tanpa bek murni,” lanjut Sacchi.

“Mereka merekrut seorang striker yang seharusnya jadi fenomena, tapi tidak bermain seperti itu. Saya mengenal lingkungan Real Madrid dengan baik, dan saya juga kenal Florentino Perez karena saya pernah bekerja sebagai direktur teknis di sana.

“Ia adalah presiden yang hebat, tapi terlalu fokus pada pemain depan. Bayangkan saja, untuk meyakinkannya agar merekrut Sergio Ramos, saya harus berjuang selama tiga bulan. Dia bahkan tidak melihat pemain bertahan.”

Sumber: Football Italia

Klasemen La Liga