
La Liga 2024/25: Kylian Mbappe vs Lamine Yamal dalam laga El Clasico Real Madrid vs Barcelona di pekan 11 (c) AP Photo/Manu Fernandez
Bola.net – La Liga musim ini menghadirkan persaingan sengit di papan atas. Tiga klub besar Spanyol—Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid—bersaing ketat memperebutkan gelar juara.
Dengan lebih dari sepertiga musim tersisa, perburuan gelar semakin menarik. Real Madrid memimpin klasemen, tetapi jaraknya dengan Barcelona di peringkat ketiga hanya dua poin. Atletico Madrid berada di antara keduanya.
Ini menjadi persaingan terketat di La Liga sejak musim 2013/2014. Saat itu, ketiga tim sempat memiliki poin yang sama setelah 23 laga, sebelum Atletico akhirnya keluar sebagai juara.
Advertisement
Masing-masing tim memiliki kelebihan dan kekurangan dalam perjalanan mereka musim ini. Performa, kedalaman skuad, dan konsistensi akan menjadi faktor penentu dalam perburuan gelar.
Siapa yang paling berpeluang juara? Mari kita lihat analisis kekuatan ketiga tim serta prediksi terbaru berdasarkan data dan statistik.
1. Real Madrid
Pemain Real Madrid merayakan gol ke gawang Brest di Liga Champions, Kamis (30/1/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Thibault Camus
Real Madrid sudah mengoleksi 36 gelar La Liga dan ingin menambah satu lagi musim ini. Saat ini, tim asuhan Carlo Ancelotti berada di puncak klasemen dengan 50 poin setelah 23 pertandingan.
Namun, selisih poin yang tipis membuat satu kekalahan bisa membuat mereka turun ke peringkat tiga. Dua laga terakhir tanpa kemenangan, kalah 0-1 dari Espanyol dan imbang melawan Atletico Madrid, memperumit posisi mereka.
Jika gagal menang melawan Osasuna akhir pekan ini, Madrid akan mengalami periode tiga laga La Liga tanpa kemenangan untuk pertama kalinya sejak November 2020. Itu bisa dianggap sebagai mini krisis bagi mereka.
Masalah cedera di lini belakang juga menjadi tantangan. Cedera jangka panjang Dani Carvajal dan Eder Militao ditambah dengan absennya David Alaba, Antonio Rudiger, dan Lucas Vazquez membuat Ancelotti harus mencari solusi. Namun, tiga nama terakhir diharapkan kembali pekan depan.
Di lini serang, Kylian Mbappe mulai menunjukkan performa apik dengan 16 gol dan 2 assist dalam 18 laga terakhir. Namun, perubahan gaya bermain ini membuat produktivitas Jude Bellingham menurun, sementara Vinicius Junior juga belum terlalu konsisten musim ini.
2. Barcelona
Pemain Barcelona merayakan gol ke gawang Sevilla dalam pertandingan La Liga 2024/2025, Senin 10 Februari 2025. (c) AP Photo/Jose Breton
Barcelona memulai era Hansi Flick dengan sangat impresif. Mereka meraih 11 kemenangan dalam 12 laga pertama La Liga 2024/2025 dan sempat unggul sembilan poin di puncak klasemen, meski memainkan satu laga lebih banyak dari Real Madrid.
Salah satu kemenangan itu terjadi di El Clasico dengan skor telak 4-0 di Bernabeu. Hasil itu mengakhiri rekor tak terkalahkan Madrid di liga yang sudah berlangsung 42 pertandingan dan menggagalkan mereka menyamai rekor Barcelona dari 2018.
Namun, performa buruk antara pertengahan November hingga Januari membuat mereka kehilangan keunggulan. Dalam delapan laga periode itu, Barcelona hanya meraih enam poin (1 menang, 3 imbang, 4 kalah). Kini, mereka hanya mengoleksi 48 poin dari 23 laga, lebih sedikit dibanding musim lalu (50) dan 2022/2023 (59).
Barcelona mengandalkan pemain muda untuk bersaing musim ini. Rata-rata usia tim mereka adalah 24 tahun 323 hari, hanya kalah dari Valencia dalam hal termuda. Meski begitu, Robert Lewandowski tetap menjadi andalan dengan torehan 19 gol dari 22 laga, didukung oleh 13 gol Raphinha dan 10 assist dari Lamine Yamal.
Mereka masih harus menghadapi Madrid dan Atletico, berbeda dengan dua rivalnya yang sudah saling bertemu dua kali. Dengan performa bagus melawan Madrid, termasuk kemenangan 5-2 di Supercopa de Espana meski bermain dengan 10 orang, Barcelona masih punya peluang besar untuk menjadi juara.
3. Atletico Madrid
Selebrasi gol Giuliano Simeone pada laga Atletico Madrid di Liga Champions 2024/2025 (c) AP Photo/Matthias Schrader
Atletico Madrid berada satu poin di belakang Real Madrid setelah bermain imbang 1-1 di laga terakhir. Mereka telah mengumpulkan 49 poin, jumlah tertinggi pada tahap ini sejak terakhir kali menjadi juara pada 2020/2021.
Skuad mereka adalah yang paling berpengalaman di antara para pesaing gelar. Rata-rata usia tim mereka mencapai 28 tahun 246 hari, jauh lebih tua dibandingkan Barcelona (24 tahun 323 hari) dan sedikit di atas Real Madrid (27 tahun 52 hari).
Diego Simeone baru saja mencapai 500 laga La Liga bersama Atletico setelah kemenangan 2-0 atas Mallorca pada 1 Februari. Di bawah asuhannya, mereka terus bersaing dengan Madrid dan Barcelona, mengumpulkan 1.031 poin, unggul 240 poin dari Sevilla yang berada di posisi keempat dalam daftar perolehan poin sejak ia menjabat.
Pertahanan tetap menjadi kekuatan utama mereka. Atletico hanya kebobolan 15 gol, mencatatkan 11 clean sheet, dan menghadapi peluang berkualitas terendah dari lawan (20.3 xG). Statistik ini menegaskan dominasi pertahanan mereka musim ini.
Laga tersulit tersisa bagi Atletico adalah menghadapi Barcelona di Metropolitano pada Maret. Namun, kandang mereka adalah benteng yang sulit ditembus, dengan rekor tak terkalahkan dan perolehan poin kandang terbanyak di La Liga musim ini (30).
Prediksi Superkomputer Opta
Skuad Real Madrid berpose sebelum laga leg pertama playoff Liga Champions melawan Manchester City, Rabu (12/2/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Darren Staples
Superkomputer Opta memprediksi Real Madrid akan memenangkan La Liga musim ini dalam lebih dari setengah simulasi yang dijalankan. Dari 10.000 simulasi, Madrid menjadi juara dalam 52,0% di antaranya. Mereka saat ini berada di puncak klasemen dan, seperti biasa, selalu menemukan cara untuk menang.
Persaingan gelar musim 2024/2025 tetap menjadi pertarungan tiga tim. Barcelona memiliki peluang juara sebesar 26,9% dalam simulasi, sementara Atletico Madrid menang dalam 20,8% skenario. Ini menunjukkan persaingan ketat antara tiga klub raksasa Spanyol.
Kemungkinan juara dari tim di luar tiga besar sangat kecil. Dari 10.000 simulasi, hanya 29 yang menghasilkan juara dari luar Real Madrid, Barcelona, atau Atletico Madrid. Athletic Club memenangi 28 di antaranya, sementara Villarreal hanya satu kali menjadi juara.
Terakhir kali ada tim selain tiga raksasa itu yang memenangkan La Liga adalah Valencia pada musim 2003/2004. Athletic Club terakhir kali menjadi juara pada 1983/1984, sedangkan Villarreal belum pernah meraih gelar liga. Musim terbaik Villarreal terjadi pada 2012/2013 ketika mereka finis sebagai runner-up.
Sumber: Opta