Pelatih Juventus, Thiago Motta. (c) Giovanni Evangelista/LaPresse via AP
Bola.net – Musim 2024/2025 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Thiago Motta sebagai pelatih Juventus. Meskipun diharapkan dapat membawa perubahan, hasil yang diraih klub bisa dibilang belum sesuai dengan ekspektasi.
Thiago Motta datang ke Stadion Allianz dengan catatan yang impresif. Dia sukses membawa Bologna bersaing di papan atas Serie A dan akhirnya mengamankan satu tempat di Liga Champions musim 2024/2025.
Ada harapan besar di pundak Thiago Motta. Dia diharapkan bukan hanya membawa Juventus meraih hasil positif, akan tetapi menyajikan performa apik. Dia diharapkan jadi faktor pembeda dibanding Juventus era Massimiliano Allegri.
Advertisement
Namun, performa tim di Serie A dan kompetisi lainnya menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Statistik menunjukkan bahwa Juventus belum tampil optimal. Simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Catatan Statistik Thiago Motta
Pelatih Juventus, Thiago Motta bereaksi saat laga melawan PSV Eindhoven di leg kedua playoff 16 besar Liga Champions 2024-2025. (c) AP Photo/Peter Dejong
Sejauh ini, Juventus telah memainkan 39 laga di bawah kendali Thiago Motta. Dari sisi hasil, dengan mengabaikan faktor cedera dan lainnya, Juventus belum tampil optimal dan konsisten.
Juventus memang hanya enam kali kalah di bawah kendali Thiago Motta. Namun, mereka terlalu sering bermain imbang dan faktor itu berdampak pada capaian mereka di Serie A dan Liga Champions.
Berikut adalah statistik Thiago Motta di Juventus hingga 27 Februari 2025:
- Jumlah laga: 39
- Menang: 17
- Imbang: 16
- Kalah: 6
- Mencetak gol: 63
- Kebobolan: 39
- Poin per laga: 1.72
Juventus Bakal Tanpa Gelar?
Ekspresi pemain Juventus saat adu penalti melawan Empoli di perempat final Coppa Italia 2024/2025. (c) Marco Alpozzi/LaPresse via AP
Musim 2024/2025 berjalan fluktuatif bagi Juventus dan Thiago Motta. Sejauh ini, mereka telah melewatkan tiga peluang meraih gelar. Mereka gagal di Supercopa Italiana, Liga Champions, dan Coppa Italia.
Serie A jadi satu-satunya harapan tersisa bagi Juventus untuk meraih gelar. Namun, mereka bukan unggulan dalam perebutan gelar. Juventus diprediksi kesulitan untuk mengejar Inter Milan dan Napoli.
Nah, ada skenario buruk lain yang mungkin dihadapi Juventus. Bukan hanya tanpa gelar, Juventus juga berpeluang terlempar dari empat besar klasemen. Jika itu terjadi, Juventus berada dalam kondisi yang rumit.