Lompat ke konten

KUBET – Arsenal Jangan Nyerah Dulu! Ini Deretan Selisih Poin Terbesar yang Berhasil Dikejar di Premier League

Arsenal Jangan Nyerah Dulu! Ini Deretan Selisih Poin Terbesar yang Berhasil Dikejar di Premier League


Arsenal Jangan Nyerah Dulu! Ini Deretan Selisih Poin Terbesar yang Berhasil Dikejar di Premier League

Mikel Merino usai laga Premier League 2024/2025 antara Nottingham Forest vs Arsenal di City Ground, Kamis (27/2/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Rui Viera

Bola.net – Arsenal tertinggal cukup jauh dari Liverpool di puncak klasemen. Perburuan gelar tampak hampir usai, tetapi sejarah mencatat keajaiban bisa terjadi.

Saat musim 2024/2025 dimulai, Arsenal diprediksi menjadi pesaing utama Manchester City. Mereka nyaris juara dalam dua musim sebelumnya, sehingga banyak yang optimis.

Namun, memasuki akhir Februari, justru Liverpool yang unggul 13 poin di puncak. City sudah keluar dari persaingan, sementara Arsenal terancam tertinggal lebih jauh.

Peluang memang tipis, tetapi bukan tidak mungkin Liverpool terpeleset dan Arsenal kembali ke jalur perebutan gelar. Semua masih bisa berubah dalam beberapa bulan ke depan.

Arsenal sendiri pernah membalikkan keadaan sebelumnya. Berikut beberapa selisih poin terbesar yang berhasil dikejar dalam sejarah Premier League.


1 dari 7 halaman

1. Manchester City 2018/2019 (Defisit 10 Poin)

1. Manchester City 2018/2019 (Defisit 10 Poin)

Fans Manchester City dalam laga kontra Real Madrid di Etihad Stadium pada leg pertama semifinal Liga Champions, Rau (27/4/2022) dini hari WIB. (c) AP Photo

Manchester City mengalami defisit 10 poin pada musim 2018/2019. Mereka bersaing ketat dengan Liverpool yang tampil luar biasa sepanjang musim itu.

Pada 29 Desember, Liverpool belum terkalahkan di Premier League. Mereka menang 18 kali dalam 20 pertandingan dan hanya kebobolan delapan gol.

City sebenarnya mencetak lebih banyak gol tetapi sudah kalah tiga kali dalam 19 laga. Kekalahan itu terjadi pada Desember, membuat mereka tertinggal 10 poin dari Liverpool.

Namun, City bangkit dengan 18 kemenangan dari 19 laga setelah Boxing Day. Mereka akhirnya merebut gelar dengan selisih satu poin, sementara Liverpool finis dengan 97 poin, rekor tertinggi bagi tim yang gagal juara.

2 dari 7 halaman

2. Manchester United 2008/2009 (Defisit 10 Poin)

2. Manchester United 2008/2009 (Defisit 10 Poin)

Stadion Old Trafford, markas Manchester United. (c) AP Photo/Jon Super

Manchester United tertinggal 10 poin dari Liverpool pada 18 Desember 2008. Namun, mereka punya tiga laga tunda akibat keikutsertaan di Piala Dunia Antarklub.

United tampil stabil sepanjang musim tanpa mengalami penurunan performa besar. Di paruh kedua musim, mereka hanya kehilangan poin tiga kali.

Liverpool sempat menyalip setelah United kalah beruntun pada Maret. Namun, gol Cristiano Ronaldo dan Federico Macheda melawan Aston Villa membawa United kembali ke puncak.

Setelah itu, United hanya kehilangan dua poin dan menjuarai liga dengan selisih empat angka dari Liverpool. Pernyataan kontroversial Rafael Benítez disebut-sebut sebagai salah satu penyebab penurunan Liverpool.

3 dari 7 halaman

3. Manchester United 2002/2003 (Defisit 10 Poin)

3. Manchester United 2002/2003 (Defisit 10 Poin)

Suporter Manchester United berkumpul di luar stadion Old Trafford. (c) AP Photo

Manchester United memulai musim 2002/2003 dengan lambat. Mereka hanya menang dua kali dalam enam laga pertama.

Pada November 2002, United tertinggal 10 poin dari Arsenal. Saat itu, tidak banyak yang menduga mereka bisa mengejar ketertinggalan.

Namun, setelah kalah 3-1 dari Middlesbrough pada Boxing Day, performa United meningkat pesat. Mereka tak terkalahkan dalam 18 laga tersisa.

Arsenal masih unggul delapan poin pada Maret, tetapi mulai kehilangan momentum. Hasil imbang di Highbury dan kekalahan dari Leeds membuat United mengambil alih dan menjuarai liga.

4 dari 7 halaman

4. Manchester United 1996/1997 (Defisit 10 Poin)

4. Manchester United 1996/1997 (Defisit 10 Poin)

Pemandangan lapangan dan tribun penonton di stadion Old Trafford. (c) AP Photo/Jon Super

Manchester United tertinggal 10 poin dari Liverpool pada 17 Desember 1996. Mereka berada di peringkat enam klasemen saat itu.

United memang punya dua laga tunda, tetapi tetap tertinggal cukup jauh. Tidak ada jaminan mereka bisa menang di pertandingan sisa.

Mereka akhirnya bangkit dan menang 3-1 di Anfield pada April. United kemudian menjuarai liga dengan selisih tujuh poin dari pesaing terdekat.

Meski juara, United hanya mengumpulkan 75 poin. Itu menjadi perolehan poin terendah bagi tim juara di era Premier League.

5 dari 7 halaman

5. Manchester United 1995/1996 (Defisit 12 Poin)

5. Manchester United 1995/1996 (Defisit 12 Poin)

Bendera corner dengan logo Manchester United di Old Trafford (c) AP Photo/Rui Vieira

Manchester United tertinggal 12 poin dari Newcastle pada 21 Januari 1996. Saat itu, kedua tim sudah bermain 23 pertandingan.

United mulai bangkit dengan enam kemenangan beruntun. Mereka kemudian mengalahkan Newcastle 1-0 pada 4 Maret lewat gol Eric Cantona.

Persaingan gelar berlangsung hingga pekan-pekan terakhir. Sir Alex Ferguson menggunakan taktik psikologis untuk menekan Newcastle.

Newcastle gagal menang dalam dua laga terakhir, sementara United menang 3-0 atas Middlesbrough. United akhirnya menjadi juara dengan selisih empat poin.

6 dari 7 halaman

6. Manchester United 1992/1993 (Defisit 12 Poin)

6. Manchester United 1992/1993 (Defisit 12 Poin)

Old Trafford (c) AFP

Manchester United tertinggal 12 poin dari Norwich pada 5 Desember 1992. Mereka berada di peringkat ketujuh saat itu.

Kehadiran Eric Cantona dari Leeds sebulan sebelumnya menjadi kunci kebangkitan United. Pada pertengahan Januari, mereka sudah naik ke puncak klasemen.

United sempat turun ke posisi kedua dan ketiga hingga awal April. Namun, tujuh kemenangan beruntun membuat mereka juara dengan selisih 10 poin dari Aston Villa.

Saat itu, Premier League masih diikuti 22 tim, sehingga United punya lebih banyak laga untuk mengejar ketertinggalan. Gelar ini mengakhiri penantian 26 tahun dan menjadi awal dominasi mereka.

7 dari 7 halaman

7. Arsenal 1997/1998 (Defisit 13 Poin)

7. Arsenal 1997/1998 (Defisit 13 Poin)

Arsene Wenger (c) AFP

Arsenal tertinggal 13 poin dari Manchester United pada akhir Desember 1997. Mereka mengalami periode buruk dengan hanya dua kemenangan dalam delapan laga.

Setelah Natal, performa Arsenal meningkat drastis. Mereka tidak terkalahkan hingga dua laga terakhir musim ini.

Kemenangan beruntun dalam 10 pertandingan menjadi kunci. Dalam periode itu, mereka hanya kebobolan tiga gol.

Arsenal masih tertinggal 12 poin pada Februari, tetapi akhirnya juara dengan selisih satu poin. Ini menjadi gelar pertama Arsene Wenger di musim penuh pertamanya.

Sumber: Opta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *