
Selebrasi Casemiro dalam laga Manchester United vs Leicester City di Carabao Cup 2024/2025. (c) AP Photo/Dave Thompson
Bola.net – Beberapa pemain hebat mengalami penurunan yang drastis dan mendalam di Premier League. Mereka gagal memenuhi harapan tinggi yang mereka tetapkan sendiri.
Pemain-pemain ini termasuk berada di antara yang terbaik dalam sepak bola Inggris. Namun kombinasi usia, kurangnya kepercayaan diri, dan penurunan kemampuan membuat karier mereka menurun tajam.
Mereka menjadi bintang utama harus berjuang keras untuk kembali ke level yang sama. Hal ini menunjukkan betapa rapuhnya perjalanan karier seorang pemain, meskipun pernah berada di puncak kejayaan.
Advertisement
Terkadang, pensiun di puncak karier bisa menjadi keputusan terbaik. Namun para pemain ini harus tetap melanjutkan perjalanan mereka meski performa menurun.
Berikut ini 6 pemain Premier League yang mengalami penurunan performa secara drastis dan mungkin sudah saatnya pensiun.
1. Son Heung-min
Ekspresi Son Heung-min usai mencetak gol pada laga Tottenham vs MU di Carabao Cup 2024/2025 (c) AP Photo/Dave Shopland
Penurunan performa Son Heung-min pada musim 2024/2025 menjadi salah satu alasan Tottenham terpuruk di tabel Premier League. Sebelum musim dimulai, dia sudah mencetak 120 gol liga, tanpa ada tanda-tanda penurunan.
Namun, pada usia 32 tahun, Son kesulitan. Dia tidak lagi bisa mengandalkan kecepatan atau penyelesaian akhirnya yang tajam.
Tottenham memutuskan untuk memperpanjang kontrak Son secara otomatis. Namun, keputusan ini kini lebih terlihat sebagai pilihan sentimental daripada keputusan praktis.
2. Casemiro
Selebrasi Casemiro saat mencetak gol pada laga MU vs Leicester di Carabao Cup 2024/2025 (c) AP Photo/Dave Thompson
Casemiro memberikan dampak langsung di Manchester United. Pemain yang telah meraih lima gelar Liga Champions ini tampil sangat baik di musim pertamanya.
Tidak sedikit yang menilai Casemiro sebagai salah satu rekrutan terbaik pasca-Ferguson. Namun, pandangan itu kini tidak lagi relevan.
Casemiro terlihat tertinggal di musim keduanya dan tidak menunjukkan perbaikan di musim 2024/2025. Kariernya di level tertinggi tampaknya sudah berakhir.
3. Fabinho
NGolo Kante bersama Fabinho di sesi latihan Al Ittihad (c) Al Ittihad Official
Fabinho adalah gelandang bertahan Brasil hebat dalam beberapa tahun terakhir. Sebelum kebangkitan Rodri, Fabinho sempat bersaing ketat dengan Fernandinho sebagai gelandang bertahan terbaik di Premier League.
Setelah tampil cemerlang dalam kemenangan tak terduga Monaco di Ligue 1 2015/2016 dan mencapai semifinal Liga Champions, Fabinho pindah ke Liverpool dan meraih semua gelar yang ada di bawah asuhan Jurgen Klopp.
Namun, usia belum bahkan mencapai 30 tahun, Fabinho mengalami penurunan tajam yang menjadi salah satu alasan utama Liverpool menjalani musim terburuk di era Klopp. Untungnya, Saudi Arabia datang dan Liverpool bisa melepasnya dengan nilai £40 juta. Manchester United tentu berharap nasib serupa terjadi pada Casemiro.
4. Dele Alli
Pemain Tottenham, Dele Alli. (c) AP Photo
Dele Alli dulunya adalah salah satu pemain muda paling menjanjikan yang pernah muncul di Premier League. Dengan 37 gol dan 26 assist di tiga musim pertama bersama Tottenham, angka-angka itu bahkan lebih baik dari yang dicapai Bukayo Saka.
Penurunan Dele bisa dibilang terjadi secara bertahap, dengan performa yang semakin menurun setiap musim setelah kampanye puncaknya di 2016/2017. Namun, pada 2020/2021 di bawah Jose Mourinho, Dele terlihat sangat berbeda dari pemain yang pertama kali mencuri perhatian.
Dele baru-baru ini mengungkapkan bahwa dia memiliki pengingat setiap hari untuk Piala Dunia 2026. Meskipun belum bermain setahun, dia tetap yakin dengan level permainannya dan berharap bisa kembali menunjukkan kualitas terbaiknya bersama Como.
5. Alexis Sanchez
Alexis Sanchez bergabung dengan Udinese (c) Instagram/udinesecalcio
Alexis Sanchez adalah salah satu penyerang terbaik di liga pada masa jayanya. Dia juga menjadi salah satu pemain terbaik Arsenal di akhir era Arsene Wenger.
Penurunan performanya terjadi setelah pindah ke Manchester United. Meskipun tidak tampil terbaik di paruh musim terakhirnya di Emirates, tak ada yang mengira dia akan begitu mengecewakan di Old Trafford.
Perpindahan ke United tidak memberikan dampak positif. Sanchez tidak bisa menunjukkan kualitas terbaiknya yang dulu mengesankan di Arsenal dan sekarang menjalani sisa kariernya di Serie A bersama Udinese.
6. Pierre-Emerick Aubameyang
Selebrasi Pierre-Emerick Aubameyang dalam laga Saudi Pro League antara Al Nassr vs Al Qadisiya, Sabtu (23/11/2024). (c) Al Qadsiah FC Official
Pierre-Emerick Aubameyang dibuang oleh Mikel Arteta setelah dicopot dari jabatan kapten. Setelah menjadi salah satu pencetak gol paling produktif di Eropa, Aubameyang pindah ke Barcelona dan langsung mencetak 11 gol dalam 18 pertandingan La Liga, sebuah pencapaian luar biasa.
Dengan performa impresif tersebut, Chelsea memutuskan untuk mendatangkannya kembali ke Premier League pada akhir tahun yang sama. Aubameyang terbukti telah sukses di Premier League dan dalam kondisi prima.
Namun, segalanya tidak berjalan sesuai harapan, dan dia tampak frustasi di Stamford Bridge. Hanya mencetak satu gol di Premier League, Aubameyang tampak jauh berbeda dari pemain besar yang dulu tampil gemilang di Arsenal.
Sumber: Planet Football
Baca Juga:
- 7 Lulusan Akademi Barcelona yang Berkembang di Tempat Lain
- 6 Calon Klub Baru Alejandro Garnacho jika Tinggalkan MU
- 5 Pemain yang Minta Pindah di Bursa Transfer Januari 2025
- 5 Pemain yang Bisa Direkrut Ruben Amorim untuk Menyelamatkan Musim Man United
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Pernah Jadi Rival Ronaldo di Ballon d’Or 2018
- 7 Manajer Premier League yang Meninggalkan Kekacauan di Klub: Ten Hag, Hodgson, Siapa Lagi?